Kampung Kreatif Surabaya
1. Kampung Kreatif Surabaya
2. Kampung Tas
3. Kampung Paving
4. Kampung Kue
5. Kampung Sepatu-Sandal
6. Kampung Pernak-Pernik
7. Kampung Sulam Pita
Kampung Kreatif Surabaya
Lebih akrab mengenal Surabaya, dengan segala geliat dinamikanya. Di balik hiruk-pikuk acara metropolitannya. Sekumpulan orang berkumpul berkreasi, berproduksi menghasilkan komoditi berpotensi ekonomi.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, setidaknya mencatat beberapa kampung yang potensial berkembang dengan kekhasan karyanya. Untuk lalu didampingi guna menuju puncak kesuksesan demi kesejahteraan masyarakat sendiri.
Beberapa kampung kreatif yang dibina Disperdagin Kota Surabaya, sebut saja; Kampung Tas di Morokrembangan, Kampung Paving di Kecamatan Pakal, Kampung Kue di Kecamatan Rungkut, dan Kampung Sandal-Sepatu di tempat Osowilangun. Selain itu Majalah Surabaya City Guide juga melengkapi dengan liputan dan Kampung Pernak-pernik di wilayah Benowo, dan Kampung Sulam Pita di Tambak Asri Surabaya.
Kampung Tas
Jika mendengar pusat tas terbesar di Jawa Timur, yang terpikir niscaya menjurus ke pusat tas Tanggulangin, yang ada di Selatan Kota Sidoarjo. Namun, di lain lokasi ternyata ada sebuah kampung yang warganya sehari-hari memproduksi aneka macam macam tas. Kampung tersebut berada di Jalan Gadukan Baru, Morokrembangan, Surabaya.
Terbentuknya kampung tas ini sekitar tahun 1978. Berawal dari 6 – 10 orang yang hebat dalam menciptakan tas dari aneka macam macam bahan, kreativitas mereka karenanya tertular ke warga lain. Kini terdapat 68 perajin yang memproduksi tas di daerah tersebut, tersebar di RW IV, V, dan VI Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Kampung Paving
Batu paving banyak dipilih sebagai alternatif material halaman rumah dan jalan, alasannya bentuknya yang variatif, memberi ruang drainase, dan gampang dalam perbaikan jikalau terjadi kerusakan. Semakin hari ajakan kerikil paving semakin meningkat, sehingga banyak perusahaan besar yang memproduksi material ini. Di tengah sibuknya pabrik-pabrik menciptakan kerikil paving, ternyata kerikil paving ada yang diproduksi dari sebuah kampung di daerah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, Surabaya.
Kampung Kue
Berawal dari hobi menciptakan kue, ibu-ibu yang tergabung dalam Kampung Unggulan Kue, di Rusun Penjaringan Sari, karenanya bisa membuatkan hobi mereka menjadi perjuangan yang menghasilkan. Berbagai varian resep dikreasikan menjadi kue-kue enak, dan bernilai ekonomis.
Kampung camilan manis di Rusun Penjaringan Sari berawal dari tiga home industry. Salah satunya ialah milik Anik Pudjiati, yang memproduksi aneka camilan manis lembap semenjak tahun 2001. Seiring waktu berputar, karenanya banyak warga lain yang tertarik mengikuti jejak tiga produsen camilan manis tersebut.
Kampung Sepatu-Sandal
Bila Anda berbelanja sepatu atau sandal di mal atau pusat grosir, jangan kaget bila produk yang Anda beli ternyata buatan perajin sepatu-sandal Tambak Oso Wilangon, Kecamatan Benowo Surabaya. Sepatu dan sandal itu dibentuk secara home industri dan tanpa merek. Dari mereka -lah sepatu dan sandal itu diberi label, merek, lalu dipasarkan.
Kampung yang dulu lebih dikenal dengan nama Sememi Lor itu terletak tak jauh dari terminal Tambak Oso Wilangon, sekitar 500 meter arah Barat, menuju Kota Gresik. Sekilas kampung ini tak memperlihatkan geliat yang menarik. Tapi siapa sangka, di kampung ini telah ribuan bahkan jutaan produk sepatu sandal dibentuk oleh warga, secara turun-temurun.
Kampung Pernak-Pernik
Dari kerajinan sulam pita, kampung ini bisa memperlihatkan manfaat kepada masyarakat sekitar. Kreativitas ibu-ibu PKK Pondok Benowo Indah RT 5 RW 8 Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal bisa menjadi contoh. Kampung ini populer alasannya salah satu prestasi dari ibu-ibu PKK yang sangat terampil dalam sulam pita. Dengan keterampilan bersulam pita ini , kemeja yang polos, menjadi lebih cantik. Kerudung yang polos tak bermotif pun menjadi lebih unik dan menarik, dan sejumlah kerajinan tangan lainnya dihasilkan, bahkan Balai RW pun dijadikan galeri untuk memajang karya mereka.
Kampung Sulam Pita
Berbekal tekad, warga kampung di pinggiran Surabaya ini berhasil memproduksi kerajinan kreatif dan sudah berhasil menembus pasar luar negeri. Sekitar 1980 -an, tanah ini masih ditumbuhi pepohonan yang rimbun. Suasana masih gelap, tidak ada lampu penerangan kecuali kelap-kelip lampu oblek. Lambat laun tempat ini mulai terusik oleh kehidupan manusia. Satu dua orang mulai tebang alas, membuka lahan dan lalu bertempat tinggal di situ. Kampung itu lalu dijuluki Kampung 1001 Malam. Kini warganya kian kreatif, dengan kerajinan sulam pitanya.
Cantik dari Benang Wol, agar bermanfaat.
0 Response to "Kampung Kreatif Surabaya"
Post a Comment